Selasa, 30 September 2014

KSM "MEDOHO SEHAT"

 TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Warga RW 10, kelurahan Pandean Lamper tidak perlu lagi khawatir diare karena buang air besar (BAB). Lurah Pandean Lamper Sri Indrayati mengatakan pihaknya sudah membangunkan IPAL Komunal untuk warga RW 10. Lebih dari 100 warga bisa memanfaatkan IPAL tersebut.

Ia menjelaskan, IPAL komunal yang ada di daerahnya menampung 105 WC dari warga. Rinciannya  lima WC yang berada di rumah IPAL  dan 100 WC warga RT 1 dan RT 2 RW 10.  Total biaya pembangunan sebesar 350 juta rupiah dari bantuan USRI Cipta Karya.

"Dipilihn RW 10 karena kawasan tersebut mayoritas warganya miskin dan tidak memiliki WC di rumahnya masing-masing," jelasnya pada wali kota Semarang, Minggu (8/6)

Ia menjelaskan,  IPAL komunal tersebut akan dikelola oleh KSM Medoho sehat, Kelurahan Pandean Lamper dengan cara menetapkan besaran tarif/ biaya terjangkau bagi warga yang menggunakan IPAL tersebut. Hal ini dilakukan guna IPAL tersebut dapat terawat dengan baik.

IPAL ini dibangun dalam waktu yang relatif singkat mulai September 2013 hingga akhir Mei 2014 sudah dapat rampung.

Walikota Semarang Hendrar Prihadi sangat terkesan dengan IPAL (Instalasi Pembuangan Air Limbah) komunal yang di bangun oleh warga Kelurahan Pandean Lamper. Menurutnya meskipun dananya bantuan dari USRI Cipta Karya namun pembangunannya dikerjakan sendiri oleh warganya.

"Hal inilah yang membuat Saya bangga, karena swadaya masyarakat dan kreativitas masyarakat begitu tinggi," puji Hendrar Prihad saat meresmikan IPAL Komunal di RW 10.

Ia berharap masyarakat memelihara IPAL tersebut. Hangan sampai dana ratusan juta rupiah muspro (hilang ) begitu saja tanpa ada yang merawat dan memelihara

Hendi mengusulkan bila sudah memenuhi syarat, isi IPAL komunal tersebut bisa dimanfaatkan warga untuk biogas.  Manfaat ibogas tersebut dapat menghasilkan sumber gas panas yang bisa untuk memasak dan pengganti listrik, sehingga akan menghemat energi.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar