TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -
Warga RW 10, kelurahan Pandean Lamper tidak perlu lagi khawatir diare
karena buang air besar (BAB). Lurah Pandean Lamper Sri Indrayati
mengatakan pihaknya sudah membangunkan IPAL Komunal untuk warga RW 10.
Lebih dari 100 warga bisa memanfaatkan IPAL tersebut.
Ia
menjelaskan, IPAL komunal yang ada di daerahnya menampung 105 WC dari
warga. Rinciannya lima WC yang berada di rumah IPAL dan 100 WC warga
RT 1 dan RT 2 RW 10. Total biaya pembangunan sebesar 350 juta rupiah
dari bantuan USRI Cipta Karya.
"Dipilihn RW 10
karena kawasan tersebut mayoritas warganya miskin dan tidak memiliki WC
di rumahnya masing-masing," jelasnya pada wali kota Semarang, Minggu
(8/6)
Ia menjelaskan, IPAL komunal tersebut akan
dikelola oleh KSM Medoho sehat, Kelurahan Pandean Lamper dengan cara
menetapkan besaran tarif/ biaya terjangkau bagi warga yang menggunakan
IPAL tersebut. Hal ini dilakukan guna IPAL tersebut dapat terawat dengan
baik.
IPAL ini dibangun dalam waktu yang relatif singkat mulai September 2013 hingga akhir Mei 2014 sudah dapat rampung.
Walikota
Semarang Hendrar Prihadi sangat terkesan dengan IPAL (Instalasi
Pembuangan Air Limbah) komunal yang di bangun oleh warga Kelurahan
Pandean Lamper. Menurutnya meskipun dananya bantuan dari USRI Cipta
Karya namun pembangunannya dikerjakan sendiri oleh warganya.
"Hal
inilah yang membuat Saya bangga, karena swadaya masyarakat dan
kreativitas masyarakat begitu tinggi," puji Hendrar Prihad saat
meresmikan IPAL Komunal di RW 10.
Ia berharap
masyarakat memelihara IPAL tersebut. Hangan sampai dana ratusan juta
rupiah muspro (hilang ) begitu saja tanpa ada yang merawat dan
memelihara
Hendi mengusulkan bila sudah memenuhi
syarat, isi IPAL komunal tersebut bisa dimanfaatkan warga untuk biogas.
Manfaat ibogas tersebut dapat menghasilkan sumber gas panas yang bisa
untuk memasak dan pengganti listrik, sehingga akan menghemat energi.(*)
Selasa, 30 September 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar