Kamis, 19 Januari 2012
Senin, 09 Januari 2012
Pengurus RW.X mengajak warganya membuat kompos

| Cara Mudah Membuat Kompos Oleh:lukman muhajir |
|
Tidak banyak yang menyadari bila setiap hari kita memproduksi sampah yang jumlahnya terus meninggi. Dan, kita juga tidak banyak menyadariya kian hari kian sulit untuk membuang sampah.
Karena volume yang terus meninggi, lahan TPA (tempat pembuangan akhir sampah) cepat habis. Dan untuk memperluasnya tidaklah mudah. Reaksi warga di sekitar TPA juga keras ketika mendengar ada rencana perluasan.
| |
| Kompos Rumah Tangga
1. Di dalam rumah ( ruang keluarga, kamar makan ) dan di depan dapur disediakan 2 tempat sampah yang berbeda warna untuk sampah organic dan sampah non-organic. 2. Diperlukan bak plastic atau drum bekas untuk pembuatan kompos. Di bagian dasarnya diberi beberapa lubang untuk mengeluarkan kelebihan air. Untuk menjaga kelembaban bagian atas dapat ditutup dengan karung goni atau anyaman bambu. 3. Dasar bak pengomposan dapat tanah atau paving block, sehingga kelebihan air dapat merembes ke bawah. Bak pengomposan tidak boleh kena air hujan, harus di bawah atap.
1. Campur 1 bagian sampah hijau dan 1 bagian sampah coklat. 2. Tambahkan 1 bagian kompos lama atau lapisan tanah atas (top soil) dan dicampur. Tanah atau kompos ini mengandung mikroba aktif yang akan bekerja mengolah sampah menjadi kompos. Jika ada kotoran ternak ( ayam atau sapi ) dapat pula dicampurkan . 3. Pembuatan bisa sekaligus, atau selapis demi selapis misalnya setiap 2 hari ditambah sampah baru. Setiap 7 hari diaduk. 4. Pengomposan selesai jika campuran menjadi kehitaman, dan tidak berbau sampah. Pada minggu ke-1 dan ke-2 mikroba mulai bekerja menguraikan membuat kompos, sehingga suhu menjadi sekitar 40C. Pada minggu ke-5 dan ke-6 suhu kembali normal, kompos sudah jadi. 5. Jika perlu diayak untuk memisahkan bagian yang kasar. Kompos yang kasar bisa dicampurkan ke dalam bak pengomposan sebagai activator. 6. Keberhasilan pengomposan terletak pada bagaimana kita dapat mengendalikan suhu, kelembaban dan oksigen, agar mikroba dapat memperoleh lingkungan yang optimal untuk berkembang biak, ialah makanan cukup (bahan organic), kelembaban (30-50%) dan udara segar (oksigen) untuk dapat bernapas. 7. Sampah organic sebaiknya dicacah menjadi potongan kecil. Untuk mempercepat pengomposan, dapat ditambahkan bio-activator berupa larutan effective microorganism (EM) yang dapat dibeli di toko pertanian. | |
Ucapan selamat kepada ketua RW.X terpilih
Pidato Lurah Pandean Lamper saat Pemilihan ketua RW.X
Pengukuhan ketua RW.X yg baru oleh Lurah Pandean Lamper
Rabu, 04 Januari 2012
RW.X Peduli Lingkungan

Pohon merupakan salah satu mahluk hidup yang dapat menyelamatkan bumi kita dari pemanasan global. Pohon mempunyai banyak manfaat yang dihasilkan salah satunya adalah menyerap karbondioksida dan menghasilkan oksigen sebagai udara untuk kita bernafas. Untuk itu sangatlah penting untuk kita menanam pohon dan sekaligus kita ikut berpartisipasi dalam menyelamatkan lingkungan dan bumi kita ini.
Minggu, 01 Januari 2012
Renungan Awal Tahun 2012 bagi warga RW.10,Kel.Pandean Lamper
Lambat sang waktu berganti, itu mungkin hanya sekedar kata-kata dalam bagian lyrik lagu saja, karena kenyataannya gak kerasa sekarang kita berada di penghujung tahun 2011. Bergantinya tahun demi tahun sampai nyaris gak berasa, saking "betahnya" kali yah kita di alam yang pana ini. Maha suci Allah, Maha Besar Allah merubah apapun tanpa ada kesulitan sedikitpun.
Tahun baru adalah dimana kita beralih pada tahun berikutnya. Cuma, tak hanya sampai disitu pemahamannya, karena masih banyak artian atau mungkin paham lain yang di antaranya Tahun baru adalah proses dimana adanya intropeksi diri yang mendalam bahkan berhubungan dengan Sang Kholik, dimana kita belajar dari masa lalu atau masa-masa yang telah kita lalui di tahun sebelumnya. Proses ini berlanjut pada evaluasi diri, dimana kita bisa menganalisis hal-hal yang telah kita alami di tahun sebelumnya untuk siap melangkah ke lembaran baru yang sudah menanti. Semoga dengan bertemunya atau di pertemukannya kita dengan tahun yang baru ini senantiasa dalam lindungan-Nya.
Pandangan Islam Tentang Merayakan Tahun Baru
Sebenarnya ini saya dapat dari khotbah Jum’at hari ini. Topiknya tentang perayaan tahun baru, dan bagaimana pandangan Islam tentang perayaan-perayaan yang sering dilakukan orang dengan cara hura-hura. Intinya sih, dalam Islam nggak ada istilah merayakan tahun baru dengan cara-cara yang kita kenal sekarang; seperti pesta-pesta, hura-hura, dan sebagainya. Mungkin agak terdengar fanatik, nggak modern dan sebagainya. Tapi ada alasannya mengapa Islam tidak menganjurkan budaya barat ini.
Resolusi HARIAN
Tahun baru umat Islam jatuh pada tanggal 1 Muharram penanggalan Hijriah (1 Desember lalu), dan tidak ada, dalam Islam, ajaran maupun kebiasaan merayakannya seperti merayakan tahun baru Masehi. Kenyataannya, Allah SWT mengajarkan umat Islam untuk melakukan evaluasi diri berdasarkan pergantian siang dan malam. Ini artinya, manusia haruslah menjadikan hari esok lebih baik dari hari ini dan hari kemarin. Jadi, kalau kita biasa membuat resolusi setahun sekali, dalam Islam kita membuat resolusi SETIAP HARI.
Waktu
Seperti yang disebutkan dalam surat Al-Ashr, bahwa orang yang tidak menghargai dan memanfaatkan waktu untuk kebaikan adalah orang-orang yang celaka dan merugi. Tapi ini jangan diartikan secara material, seperti kata-kata bijak “time is money”-nya orang barat. Kerugian disini jangan diukur dengan harta benda, melainkan dengan kemanfaatan diri kita bagi diri sendiri dan orang lain.
Sebagai perbandingan, Rasulullah, manusia yang memberikan begitu banyak manfaat bagi umat hanya diberikan waktu 63 tahun untuk hidup di bumi. Sementara banyak diantara kita yang diberikan ‘bonus’ hingga mencapai 100 tahun lebih, tapi belum tentu bermanfaat bagi orang lain.
Ada satu poin menarik tentang mengapa Allah SWT menyebutkan “Demi waktu ashar” pada awal surat tersebut. Alasannya, (ini dari Emak saya yang doi simak dari pengajian) karena waktu ashar adalah salah satu waktu shalat yang paling banyak ditunda-tunda orang dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya kita berpikir waktu ashar cukup panjang sehingga kita cenderung malas-malasan atau memilih meneruskan kesibukan saja dulu. Tapi, ujung-ujungnya malah nggak jadi shalat, karena keburu habis waktu. (Hahaha ini sih aku banget.)
Alasan kedua, (yang ini dari khotbah Jum’at-an yang aku denger tadi) ashar menyimbolkan masa usia manusia yang sudah menginjak paruh baya. Bahwa supaya kita jangan menunda-nunda bertobat dan berbuat baik karena merasa umur belum terlalu uzur. Jangan sampai kita (pada akhirnya) tobat dengan motivasi yang salah; misalnya karena sudah terlalu tua untuk berjudi, terlalu tua untuk jadi maling. Naudzubillah. Jangan sampe deh kita begitu. Jangan sampe amal ibadah kita yang mungkin udah total banget pengerjaannya, tapi malah jadi nggak berkah.
Kesimpulannya:
Dalam Islam kita diajarkan untuk mengevaluasi diri setiap hari, bukan hanya di akhir tahun.Hari esok harus lebih baik dari hari ini dan hari kemarin.Jangan sia-siakan waktu sebelum terlambat.Tidak ada gunanya kita merayakan pergantian waktu jika itu berarti kita merayakan hal-hal kurang baik yang kita lakukan di masa lalu.
*Dalam Islam, Waktu Adalah Ruh.
Karena itu kita harus menghargainya dan mengisinya dengan kebaikan. Bukan merayakannya.
