Senin, 09 Januari 2012

Pengurus RW.X mengajak warganya membuat kompos




Cara Mudah Membuat Kompos

Oleh:lukman muhajir



Tidak banyak yang menyadari bila setiap hari kita memproduksi sampah yang jumlahnya terus meninggi. Dan, kita juga tidak banyak menyadariya kian hari kian sulit untuk membuang sampah.


Karena volume yang terus meninggi, lahan TPA (tempat pembuangan akhir sampah) cepat habis. Dan untuk memperluasnya tidaklah mudah. Reaksi warga di sekitar TPA juga keras ketika mendengar ada rencana perluasan.


Mencari lahan TPA baru, terutama di kota-kota besar di Pulau Jawa lebih sulit lagi. Warga sekitar dengan keras selalu menolaknya. Mereka tidak rela bila pemukiman berdekatan dengan tumpukan sampah. Ya.. siapa yang mau hidup di lingkungan yang hampir tiap hari menghirup udara busuk.

Ada satu cara untuk menanggulangi makin menggunungnya sampah. Jika setiap rumah tangga memanfaatkan sampah organiknya untuk pupuk alami (kompos) bisa dihitung berapa pengurangan volume sampah yang terjadi.

Membuat pupuk kompos sendiri dari sampah organik tidaklah sulit. Berikut ini adalah cara membuat kompos.

Kompos Rumah Tangga


Sampah organik secara alami akan mengalami peruraian oleh berbagai jenis mikroba, binatang yang hidup di tanah, enzim dan jamur. Proses penguraian ini memerlukan kondisi tertentu, yaitu suhu, udara dan kelembaban.

Makin cocok kondisinya, makin cepat pembentukan kompos, dalam 4 – 6 minggu sudah jadi. Apabila sampah organic ditimbun saja, baru berbulan-bulan kemudian menjadi kompos. Dalam proses pengomposan akan timbul panas krn aktivitas mikroba. Ini pertanda mikroba mengunyah bahan organic dan merubahnya menjadi kompos. Suhu optimal untk pengomposan dan harus dipertahankan adalah 45-65C.Jika terlalu panas harus dibolak-balik, setidak-tidaknya setiap 7 hari.

Bahan

1. Di dalam rumah ( ruang keluarga, kamar makan ) dan di depan dapur disediakan 2 tempat sampah yang berbeda warna untuk sampah organic dan sampah non-organic.

2. Diperlukan bak plastic atau drum bekas untuk pembuatan kompos. Di bagian dasarnya diberi beberapa lubang untuk mengeluarkan kelebihan air. Untuk menjaga kelembaban bagian atas dapat ditutup dengan karung goni atau anyaman bambu.

3. Dasar bak pengomposan dapat tanah atau paving block, sehingga kelebihan air dapat merembes ke bawah. Bak pengomposan tidak boleh kena air hujan, harus di bawah atap.


Cara Membuat

1. Campur 1 bagian sampah hijau dan 1 bagian sampah coklat.

2. Tambahkan 1 bagian kompos lama atau lapisan tanah atas (top soil) dan dicampur. Tanah atau kompos ini mengandung mikroba aktif yang akan bekerja mengolah sampah menjadi kompos. Jika ada kotoran ternak ( ayam atau sapi ) dapat pula dicampurkan .

3. Pembuatan bisa sekaligus, atau selapis demi selapis misalnya setiap 2 hari ditambah sampah baru. Setiap 7 hari diaduk.

4. Pengomposan selesai jika campuran menjadi kehitaman, dan tidak berbau sampah. Pada minggu ke-1 dan ke-2 mikroba mulai bekerja menguraikan membuat kompos, sehingga suhu menjadi sekitar 40C. Pada minggu ke-5 dan ke-6 suhu kembali normal, kompos sudah jadi.

5. Jika perlu diayak untuk memisahkan bagian yang kasar. Kompos yang kasar bisa dicampurkan ke dalam bak pengomposan sebagai activator.

6. Keberhasilan pengomposan terletak pada bagaimana kita dapat mengendalikan suhu, kelembaban dan oksigen, agar mikroba dapat memperoleh lingkungan yang optimal untuk berkembang biak, ialah makanan cukup (bahan organic), kelembaban (30-50%) dan udara segar (oksigen) untuk dapat bernapas.

7. Sampah organic sebaiknya dicacah menjadi potongan kecil. Untuk mempercepat pengomposan, dapat ditambahkan bio-activator berupa larutan effective microorganism (EM) yang dapat dibeli di toko pertanian.

Membaca surat keputusan penetapan sebagai ketua RW.X yang baru

Kepala Kelurahan Pandean Lamper Ibu Sri Indrayati,SH

Sambutan Perdana ketua RW.X yang baru

Lukman Muhajir ketika memberikan sambutan perdana selaku ketua RW.X terpilih

Sertijab dari ketua RW.X yg lama kpd Ketua RW.X yg baru


Rapat Perdana RW.X kelurahan pandean lamper

Ucapan selamat kepada ketua RW.X terpilih



Para tokoh masyarakat di RW.X secara bergantian memberikan ucapan selamat kepada Lukman Muhajir selaku ketua RW.X terpilih dengan disaksikan pejabat kelurahan pandean lamper

Pidato Lurah Pandean Lamper saat Pemilihan ketua RW.X

Minggu pagi yang cerah saat itu tgl 18 Desember 2011 warga RW.X kel.pandean lamper kec.gayamsari mengadakan pesta demokrasi versi wong kampung milih ketua RW,dihadiri para pejabat kelurahan pandean lamper dan para tokoh masyarakat 9 RT serta tidak mau ketinggalan pula tim penggerak PKK RW beserta Karang Taruna juga ikut berpartisipasi di acara tsb

Pengukuhan ketua RW.X yg baru oleh Lurah Pandean Lamper


Hari Kamis Tgl 5 Januari 2012 merupakan hari yang bersejarah bagi warga RW.X kel.Pandean lamper terkait adanya pergantian pengurus baru periode 2012 - 2014 yg telah dikukuhkan oleh lurah pandean lamper dirumah ketua RW terpilih yaitu Lukman Muhajjir

Rabu, 04 Januari 2012

RW.X Peduli Lingkungan


Pohon merupakan salah satu mahluk hidup yang dapat menyelamatkan bumi kita dari pemanasan global. Pohon mempunyai banyak manfaat yang dihasilkan salah satunya adalah menyerap karbondioksida dan menghasilkan oksigen sebagai udara untuk kita bernafas. Untuk itu sangatlah penting untuk kita menanam pohon dan sekaligus kita ikut berpartisipasi dalam menyelamatkan lingkungan dan bumi kita ini.

Di RW.X,Kelurahan Pandean Lamper ini sendiri sudah merencanakan program kerja penyelamatan lingkungan dengan motto " sak wong sak wit " RW.X bermaksud menjadi salah satu organisasi penyelamat lingkungan dan pembawa pesan hijaukan bumi kita atau "Go Green". Kita juga sebagai mahluk hidup ikut serta berpartisipasi dalam menanam pohon. dengan hadirnya program kerja tentang pentingnya menanam pohon dan cara mudah untuk menyelamatkan lingkungan dengan hanya menanam pohon. One Man One Tree.diharapkan supaya masyarakat RW.X,Kelurahan Pandean Lamper lebih mencintai dan peduli terhadap lingkungannya.

Minggu, 01 Januari 2012

Renungan Awal Tahun 2012 bagi warga RW.10,Kel.Pandean Lamper

    • Lambat sang waktu berganti, itu mungkin hanya sekedar kata-kata dalam bagian lyrik lagu saja, karena kenyataannya gak kerasa sekarang kita berada di penghujung tahun 2011. Bergantinya tahun demi tahun sampai nyaris gak berasa, saking "betahnya" kali yah kita di alam yang pana ini. Maha suci Allah, Maha Besar Allah merubah apapun tanpa ada kesulitan sedikitpun.

      Tahun baru adalah dimana kita beralih pada tahun berikutnya. Cuma, tak hanya sampai disitu pemahamannya, karena masih banyak artian atau mungkin paham lain yang di antaranya Tahun baru adalah proses dimana adanya intropeksi diri yang mendalam bahkan berhubungan dengan Sang Kholik, dimana kita belajar dari masa lalu atau masa-masa yang telah kita lalui di tahun sebelumnya. Proses ini berlanjut pada evaluasi diri, dimana kita bisa menganalisis hal-hal yang telah kita alami di tahun sebelumnya untuk siap melangkah ke lembaran baru yang sudah menanti. Semoga dengan bertemunya atau di pertemukannya kita dengan tahun yang baru ini senantiasa dalam lindungan-Nya.

      Pandangan Islam Tentang Merayakan Tahun Baru
      Sebenarnya ini saya dapat dari khotbah Jum’at hari ini. Topiknya tentang perayaan tahun baru, dan bagaimana pandangan Islam tentang perayaan-perayaan yang sering dilakukan orang dengan cara hura-hura. Intinya sih, dalam Islam nggak ada istilah merayakan tahun baru dengan cara-cara yang kita kenal sekarang; seperti pesta-pesta, hura-hura, dan sebagainya. Mungkin agak terdengar fanatik, nggak modern dan sebagainya. Tapi ada alasannya mengapa Islam tidak menganjurkan budaya barat ini.

      Resolusi HARIAN
      Tahun baru umat Islam jatuh pada tanggal 1 Muharram penanggalan Hijriah (1 Desember lalu), dan tidak ada, dalam Islam, ajaran maupun kebiasaan merayakannya seperti merayakan tahun baru Masehi. Kenyataannya, Allah SWT mengajarkan umat Islam untuk melakukan evaluasi diri berdasarkan pergantian siang dan malam. Ini artinya, manusia haruslah menjadikan hari esok lebih baik dari hari ini dan hari kemarin. Jadi, kalau kita biasa membuat resolusi setahun sekali, dalam Islam kita membuat resolusi SETIAP HARI.

      Waktu
      Seperti yang disebutkan dalam surat Al-Ashr, bahwa orang yang tidak menghargai dan memanfaatkan waktu untuk kebaikan adalah orang-orang yang celaka dan merugi. Tapi ini jangan diartikan secara material, seperti kata-kata bijak “time is money”-nya orang barat. Kerugian disini jangan diukur dengan harta benda, melainkan dengan kemanfaatan diri kita bagi diri sendiri dan orang lain.
      Sebagai perbandingan, Rasulullah, manusia yang memberikan begitu banyak manfaat bagi umat hanya diberikan waktu 63 tahun untuk hidup di bumi. Sementara banyak diantara kita yang diberikan ‘bonus’ hingga mencapai 100 tahun lebih, tapi belum tentu bermanfaat bagi orang lain.

      Ada satu poin menarik tentang mengapa Allah SWT menyebutkan “Demi waktu ashar” pada awal surat tersebut. Alasannya, (ini dari Emak saya yang doi simak dari pengajian) karena waktu ashar adalah salah satu waktu shalat yang paling banyak ditunda-tunda orang dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya kita berpikir waktu ashar cukup panjang sehingga kita cenderung malas-malasan atau memilih meneruskan kesibukan saja dulu. Tapi, ujung-ujungnya malah nggak jadi shalat, karena keburu habis waktu. (Hahaha ini sih aku banget.)

      Alasan kedua, (yang ini dari khotbah Jum’at-an yang aku denger tadi) ashar menyimbolkan masa usia manusia yang sudah menginjak paruh baya. Bahwa supaya kita jangan menunda-nunda bertobat dan berbuat baik karena merasa umur belum terlalu uzur. Jangan sampai kita (pada akhirnya) tobat dengan motivasi yang salah; misalnya karena sudah terlalu tua untuk berjudi, terlalu tua untuk jadi maling. Naudzubillah. Jangan sampe deh kita begitu. Jangan sampe amal ibadah kita yang mungkin udah total banget pengerjaannya, tapi malah jadi nggak berkah.

      Kesimpulannya:
      Dalam Islam kita diajarkan untuk mengevaluasi diri setiap hari, bukan hanya di akhir tahun.Hari esok harus lebih baik dari hari ini dan hari kemarin.Jangan sia-siakan waktu sebelum terlambat.Tidak ada gunanya kita merayakan pergantian waktu jika itu berarti kita merayakan hal-hal kurang baik yang kita lakukan di masa lalu.

      *Dalam Islam, Waktu Adalah Ruh.
      Karena itu kita harus menghargainya dan mengisinya dengan kebaikan. Bukan merayakannya.